SOSOK BARET MERAH; AKU RINDU JALAN PULANG?
Sosok Baret Merah; Aku Rindu Jalan Pulang!! Penulis: Lusianus Oni Lalian
Suatu ketika dalam dentukan waktu Ion si Baret Merah dihantar menuju sebuah tempat keterasingan. Dalam kecupan waktu dan riaknya hati disebut tempat itu Athena.
Proses menuju keterasingan di Athena oleh karena mulanya dari pergulatan hidup Ion dalam gelanggang pikiran.
"Saya Ion!! dalam keseharian saya adalah Mahasiswa di sebuah Universtias ternama Notre Dame, Chartes. Ruang lingkup saya menjadi mahasiswa dipertemukan dan dipenuhi oleh orang-orang yang sangat luar biasa. Di tengah reramaiannya hidup yang glamor saya sering dihantui imagine seperti kata saudara Musafir "Tak tertolong". Tak tertolong ruang imagine Ion merupakan imagine yang transenden seakan-akan cosmos ini saya personal yang mendiaminya.
"Pantha Rei Kai Uden Menei: Segala sesuatu mengalir, mengalir bagaikan air sungai. Saya rehat pikir degan pikiran transenden di atas dengan mengasingkan diri ke Utopia. Ahh aku Ion Fuck.....
Sejatinya hidup nengapa secepat air mengalir bahkan Ion tidak sempat masuk dan merasakan lagi tentang suasana ademnya bersama aliranmu itu?? Aku Ion si Baret Merah; Rindu Jalan Pulang!
Hidup adalah proses pengembaraan bukan tujuan. Perjuangan itu bukan proses penderitaan menuju tujuan tetapi proses memantaskan diri.
Dalam ruangnya keterasingan Ion di Athena beliau berjumpa dengan kaum sofis disebut To'o. Perjumpaan ini menjadi sebuah berkat bagi keterasingan Ion yang pernah di hantui gelanggang pikir dalam pikiran memikul cosmos.
Seketika dalam sebuah irama waktu bersamaan dalam tamasya pikiran saya berjumpa dengan Ion di Athena. Kebetulan Ion dan saya Berbaret Merah!!
Hey Ion, Apa kabar?? sedang apakah keberadaanmu di athena??
Dengan adem Ion menjawab: Hey kamu, Kabarku baik (Dengan ekspresi lesuh) , Saya tengah mendustai pikiran!.
Seirama waktu bergunda ria, bercumbu kopi dalam deruannya ombak manja di athena.
Sepanjang torehan kisah dan kasih, sepenggal hemat dilontarkan Ion? Kamu...Aku Rindu Jalan Pulang!!
Dapatkah engkau menghantar aku pulang? dalam benak bertanya? Akankah kamu lupa jalan pulang? sudahkah kamu sonu, tenang berada di athena?
Aristoteles said Kebahagiaan merupakan tujuan hidup setiap manusia. Manusia yang merindukan kebahagiaan merupakan manusia yang memiliki tujuan hidup.
Kini, Ion harus memenuhi undangan Sigmund Freud untuk menyaksikan kompetisi perebutan piala drive, yaitu pertandingan gulat antara Id, Superego dan Ego di dalam ring jiwa (Personality Theory). Babak pengisihan pun berakhir, dan entah kenapa salah satu pegulat dijebloskan ke penjara. Maka Platonis memberi Ion kunci dan Plato meminta Ion ke ruang sel, membuka gemboknya dan melepaskan rantai besi yang membelenggu Ion dan membawa dia keluar dari penjara. Maka jiwa itu telah bebas dan dapat beraktivitas kembali. Seperti kata Platonis (Neoplatonisme): Jiwa yang dirantai, rindu untuk melarikan diri dari belenggu tubuh dan kembali ke sumber asalnya!!! Aku telah temui jalan Pulang dan kerinduan jalan lulang telah tiba!
Kaubele, NTT. Desember 2024
Komentar
Posting Komentar