Niscaya Biru Laut
Mengabu rasa menabur ampas
Hamparan hampa hempasan sepi
Tulah papa sia-an pujaan
Kelabak dingin kocak mencekam
Kelabut rasa menabur kanvas
Hamparan subur hempasan ramai
Doyan senang kiam-an pujaan
Mangap panas ganas mencekam
Pernahkah ataukah tertatih merintih?
Laksamana tonggak masa depan!
Pernahkah ataukah ternama perintis?
Seniman hebat kuat kuasa!
Dari hulu sampai ke hilir
Tulah doyan hanyutan arus
Muara tampungan kiatan ampas sepi
Niscayanya; laut itu biru bukan cokelat
Komentar
Posting Komentar