Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Mengapa Cinta tak Bertuan??

Gambar
Gelanggang Kosmos Baret Merah!! Mengapa Cinta tak Bertuan?? Penulis. Laliyano Cinta adalah manifestasi dari kehidupan itu sendiri dan karena cinta adalah jawaban dari keterasingan dan kesendirian manusia. Apa hakekat cinta jika berkonfrontasi dari describsi hakekat cinta itu sendiri? Ada seorang toko familiar di kalangan luas Erich Fromm muridnya psikoanilisi bukan psikopat seperti teman gue Leo Usboko tergiang manja secara khusus Generasi-Z yang mana dalam penerapan cinta khalayak kata saudagar Arlyn Usfinit bahwa "Ternama" (Jadilah barang ini) Mengklasifikasikan elemen dasar cinta menjadi 4 part sebagai berikut: 1.  Perhatian; Berfokus pada pasang dan surutnya kehidupan orang yang dicintainya. 2.  Tanggung Jawab; Sigap baik sukak maupun duka selalu sebagai garda terdepan mempertahankan orang yang dicintainya 3.  Rasa Hormat; Menghargai dengan lapang dada dalam keadaan sukar sekalipun 4.  Pengetahuan; Mumpuni memahami isi dalam maupun luar keberadaan ora...

NIRWANA

Gambar
NIRWANA Dari hati bertaut logika dalam alunan hari Kuutarakan dengan sadar tahu dan mau Kesungguhan karya- karya selanjutnya Aku menyapa kau Nona kini dan menyatu Kupikir balutan ketenangan nan damai Kuutarakan dengan tulisan bahwasannya tak sanggup kulisankan Kesungguhan karya-karya selanjutnya Aku mengingat kau Nona lvyu Dari malam dan teduhnya aku bergelut Kita sepasang janji yang memulai tak cemas Nona sapa kau erat dalam relung hati nirawana Aku menunggumu di suatu tempat, tempat sejenak menyejukkan hati Kefamenanu, NTT. 2025

SEDU SEDAN

Gambar
SEDU SEDAN Kepada Pemeluk benak Iskaku.... Dalam kemelut menghambar risk Dari sedu sedan menggingat kau penuh seluruh Senyummu syahdu merenggut Sigap nyala lilin di kelana rimba rumba Aku bersalah memaksa kehendakmu  sama Dari sedu sedan aku bertaut kasih-kasihan Lalu kau merasuk diri dan berdiam disana Masihkah kau mengingat itu?? Tubuh dan pikiran dicipta untuk dipeluk  Dengan kesungguhan dan jua cinta adanya Kefamenanu, NTT. 2025

RIAK RIUK

Gambar
RIAK RUAK Seberapa tahun lampau kau berjenaka? Benar ruas dan ruang waktunya besar Sehingga geraknya kebawah hingga kanaan Aku bersuka ria dalam balutan jenaka! Jenakamu mungkin kelampauan khalayak rezim-rezim perasa Benar ruas dan ruang waktunya riak Aku menggila pada bilik balik wajahmu Hari ini berjalan, menemani hingga ruak Benar ruas dan ruang waktunya enggan For titter in re soaviter in moddo Aku membisik gelitik pada telinga nona penyair Kukatakan sejengkal langkah baru ditempuh Dengan menatap langit biru mendamba Ambisi ini bak nyala api berkobar-koar Non tetap tegas prinsip lemah lembut cara gapainya  Kefamenanu, NTT. 2025

ISKAMON

Gambar
ISKAMON Iska Sedang sonukah? ataukah sedang sadarkah? Mengapa riang asyikmu sesaat senja! Menggelinding jatuh saat sudah di ajak malam pergi Iska Tidakkah kau melihat? Ataukah dapatkah kau mendengar! Teriakan masif dengan keras sekeras orang yang kesal melepashilangkan sesuatu berharganya! Iska Dapatkah kau memahami? Ataukah dapat kau bersabar nan adem bak doraemon lukisanmu dan nyata Disaat-saat kini nobita kesulitan dan mengeluh kau menasehati dan menyelesaikannya Kefamenanu, NTT. 2025

KANCA ISKA

Gambar
KANCA ISKA Aku selalu mengulang dalam irama Disetiap kali aku membaca rautmu Dengan sigap siap pikiran terus mengulang Aku tengah mengajakmu berdamai Hari ini kusapa kau Iska selembut paras Disetiap kali aku mendengar deru suaramu Dengan sigap siap batin terus mengasa Inilah aku dengan seluruh cakranya Aku bersimpu padanan kanca panggung Disetiap sigap siap doa-doaku berdengus Dengan sigap siap hati dan pikiran menghasut Mari Iska panggung telah ada kapan kau bertakhta diatasnya Kefamenanu, NTT. 2025

RUANG RINDU

Gambar
RUANG INDAH Dari sudut-sudut ruang aku bersajak Tentang cerita akbar yang kian menua Hari hari dan waktupun kian berderai ria Tinggal berhitung waktu kian berarak Cerita diri dari sudut-sudut ruang risau Menatap purnanya hari yang kian berotasi Yang terdengar hanya rada berai ramai Pelahap hari kian simfoni sumbang terlantun Disudut-sudut ruang dan waktu ajak Sajak mengurai indah dan tidaknya hari purna Hari hati bersemedi di tengah ademnya antik Kepada ruang dan waktu kutitipkan indah pesan dan kesan Kefamenanu, NTT. 2025

RIAS AKHIR

Gambar
RIAS AKHIR Pancar rias tangan Tuhan sungguh mahir Melukis sang perlente Nona ngiangnya Aku percaya  akan Allah Bapak Mahakuasa Pencipta langit dan bumi serta segala isinya Mungkin hari biasa kau tak terilhami atas apa yang ternubuat Hadirkan anak Allah Bapak yang Mahakuasa sungguhkah percaya akan Allah Bapak Mahakuasa Aku diutus untuk menyertaimu sampai akhir zaman Karibku Nona Sungguhkah kau merasa penglihatan atau pendengaran kasih Tuhan Aku percaya akan Allah Bapak Mahakuasa Jangan kau melihat aku sekedar aku seyogyanya aku kiasan sang Khalikmu juga  Kefamenanu, NTT. 2025

HARI HIDUP ISKA?

Gambar
 HARI HIDUP ISKA Aku bersemayam dalam kantong mata yang menyala memberi pesan Kaulah puisi yang bersembunyi dalam setiap bait-bait coretan eleganku Aku hampa ditemukan sastrawan yang ditemui dalam kiasan dan hiasanmu Kaulah hayat dan batin yang mengusik hari dan pikiran-pikiranku Aku bersemayam dalam setiap tetesan suara yang berderai memberi gemuruh Kaulah puisi yang bersemayam dalam rongga-rongga kata terangkai coretan Kuharap semayam kau dalam hayat tersingkap dalam sajak-sajak suka Aku bersemayan dalam mata yang menatap lekat-lekat tatkhala menderu halus  Kaulah coretan terakhir dalam setiap bait-bait puisiku Sapanya Iska bersemayam dalam kantong doraemon yang setiap kali diminta terkabulkan sampai akhir puja Amin Kefamenanu, NTT. 2025

PANGKUAN PERTIWI

Gambar
PANGKUAN PERTIWI Di bawah pangkuan ibu pertiwi Kutemui permata eleganya daku Di bawah tirainya sekatan jarak Apa sebabnya kau bercumbu dekat Di tengah gelanggangnya pikir dan hati Kutemui satu sukma tak terelakkan Di bawah pangkuan ibu pertiwi Kutulis semua apa yang ada dalam rasa Di atas reotnya hari kemarin teduhnya sejenak jiak terpapas renangnya pikir Di bawah pangkuan ibu pertiwi Aku meneteskan sigap pikir dan hati tenang Kefamenanu, NTT. 2024

SYAIR PUJANGGA

Gambar
SYAIR PUJANGGA Dari Alfa hingga Omega Kau kan menemukan syair-syair pujangga lewat buih-buih Meskipun kelihatannya terselip senyap Kukatakan secuil selip kata berjuta harapan bangga Dari Alfa hingga Omega Aku  mengenalmu jauh  dan telah kutitipkan selip kata pada syair-syair pujangga Dekatlah kemari biar kupungut butir laut di bibirmu Dan dimulut kita saling membasahi puisi Dari Alfa hingga Omega Lautan puisiku telah mengurai syairnya pujangga Hari hidup dalam kehidupan telah meretas  banyak rasa Bahwa pertemuanku denganmu adalah suatu keabadian hati yang baik Kefamenanu, NTT. 2024

CORETAN UTARA

Gambar
CORETAN UTARA Jika utara adalah temu maka selatan adalah jumpa Aku tidak sedang membaca buku romantika Sejatinya romanmu telah melebur dalam santunan benak Pancarnya dalam coretan-coretan eleganku Aku ikhtiari  padamu nona dari selatan Aku menampi busa-busa kelam utara Sejatinya syahdumu telah merenduk cinta Panennya dalam nyata-nyatanya laman laminan Sapanya Iska dalam hari cerita menggerutu waktu Menemani hujan dipangku pipimu saat-saatnya bisu Sejatinya jemari ini meria-ria menekuk kata riasmu Kusampaikan jika selatan adalah datangmu, maka Utara adalah menetapmu Kefamenanu, NTT. 2024

RUANG ADEM

Gambar
RUAN ADEM  Aku masih duduk dalam lamunan Bernaung dari remah-remah langit Melihat tuan nona tengah mengembara Menyaksikan jarak dan rautnya di rerantau Aku adem bukan sari dalam fatwanya nona Dalam kemelut sore yang ingin berpergian Aku masih saja bersanang waktu menulis Merekah hati melihat perginya senja dibawah malam Akankah puja puji senja menakar ruang? Dalam busanya senja yang datang sesaat! Nona sesenja dan dibawah lantunan malam Aku tetap menikmati menanti senjamu kembali Kefamenanu, NTT. 2025 F.D